Geliat Pesantren Masa Depan : SMP Al Furqan MQ di Panggung Karya dan Gagasan Menghadapi Pendidikan Abad 21

Tidak dapat dimungkiri lagi, dinamisasi dunia pendidikan hari ini berjalan semakin cepat. Hal ini juga seiring dengan berkembangnya teknologi informasi dimana sumber pengetahuan begitu tersedia melimpah. Walhasil, esensi belajar tidak hanya terpaku hanya pada kegiatan belajar mengajar di kelas atau di sekolah secara umum.

Tetapi, juga mencakup aktivitas penyerapan informasi sebagai sumber pengetahuan. Oleh karenanya, bukan suatu yang berlebihan jika sekolah mesti menyiapkan sumber daya yang memadai untuk menjawab tantangan pendidikan di abad 21 ini.

Pendidikan abad 21 memang identik dengan pembelajaran modern. Dalam hal ini SMP Al Furqan MQ sebagai salah satu sekolah yang berbasis pesantren tengah konsisten membangun dan mencetak para santri yang memiliki wawasan serta keterampilan untuk menghadapi arus modernisasi dan globalisasi kedepannya. Lantas, bagaimana caranya ? apakah hanya cukup berlandaskan Taffaquh Fiddin saja ?

Di SMP Al Furqan MQ tantangan menghadapi pendidikan abad 21 ini tengah dipersiapkan dan dirancang dengan mengintegrasikan ilmu serta pengetahuan agama, sains, seni, dan budaya. Dan tak sekadar diintegrasikan, seluruhnya secara bertahap telah dibuktikan dengan aneka ragam karya yang telah mendapat atensi dari tokoh daerah sampai nasional.

Yang terbaru contohnya. Pada 20 September kemarin, buku berjudul Santri Bicara Dunia Mendengar yang berisi esai refleksi, kritik tentang nilai kehidupan karya para santri SMP Al Furqan MQ sukses dilaunching dan diapresiasi langsung oleh Duta Baca Indonesia, Gol A Gong yang juga melakukan Safari Literasi Nasional di SMP Al Furqan MQ.

Pada kegiatan tersebut, apresiasi oleh Gol A Gong tidak hanya diwujudkan dalam perbincangan dan diskusi mengenai proses kepenulisan. Tetapi juga mencakup penanaman nilai penting terhadap makna berliterasi bagi para santri SMP Al Furqan MQ sebagai jembatan inspirasi yang membuahkan karakter dan literasi kritis.

Sehingga, dari apa yang sudah ditulis dalam Santri Bicara Dunia Mendengar menjadi bukti nyata hasil pembelajaran yang membuahkan kekritisan santri SMP Al Furqan MQ dalam menafsir dan menyebarkan nilai kebaikan.

Selain itu, pada 2 Oktober kemarin, dalam giat Gelar Karya Asesmen Kinerja SMP Al Furqan MQ dan Launching Batik BadongQ, STEM, dan Keagamaan yang digelar di GOR Pondok Pesantren MQ Tebuireng dan dihadiri langsung oleh salah satu alumnus MQ Tebuireng yang saat ini menjadi Wakil Bupati Jombang, Drs. K. H. M. Salmanudin Yazid, M.Pd.I. menjadikan kegiatan gelar karya di SMP Al Furqan MQ tak hanya meriah. Tetapi juga layak menjadi percontohan.

Lewat karya Batik BadongQ, SMP Al Furqan MQ membuktikkan bahwa santri juga tak lepas dari keterampilan berkesenian dan berkebudayaan. Sebab, dari membatik, santri mendapat pelajaran untuk teliti dalam belajar sekaligus ekspresi kebudayaan lokal pesantren. Lalu inovasi STEM dan keagamaan menjadi salah satu langkah konkret pendidikan yang berkontekstual dalam pembelajaran berbasis problem solving.

Meski dilakukan terpisah secara teknisnya, namun dua kegiatan terbaru yang dilakukan oleh SMP AL Furqan MQ ini menunjukkan nilai gotong royong, kolaborasi antar bidang, pembelajaran kontekstual, serta pembelajaran berbasis project.

Terpenting lagi, karya yang sudah dihasilkan oleh para santri SMP AL Furqan MQ dengan dukungan guru dan wali santri, telah memberian warna serta jaringan baru bagi santri SMP AL Furqan MQ dalam arus modernisasi dan globalisasi ini. Dan untuk SMP AL Furqan MQ, apresiasi yang diberikan oleh para tokoh daerah sampai nasional, memberikan nilai dan refleksi penting supaya kedepannya SMP Al Furqan MQ terus menjaga eksistensinya di “pergaulan intelektual” antar komunitas maupun lembaga.