Oleh : M. Abdul Ghofur, S.Pd. Kepala SMP Al Furqan MQ
Dunia pendidikan kian berkembang dan dinamis. Mulai dari perangkat pembelajaran, metode, sampai tuntutan hasilnya. Tantangannya, siap tidak siap para guru mesti menghadapinya.
Dalam hal ini, SMP Al Furqan MQ juga terus berupaya maksimal supaya pembelajaran yang berlangsung selalu up to date dengan perkembangan isu pendidikan terkini.
Kurang lebih dua tahun ke belakang, SMP Al Furqan MQ telah menggagas model pembelajaran baik input maupun outputnya yang berlandaskan Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM).
Latar belakang penerapannya juga mengacu pada keharusan bahwa pendidikan pesantren juga mesti memiliki paradigma global nan kritis. Terlebih lagi kaitan nilai ajaran pokok Alquran yang menjadi sumber saintifik alam semesta.
Adapun pencapaiannya yang menjadi bagian dari output, raihan prestasi di pelbagai kompetisi sains baik tingkat regional nasional dan medali internasional telah didapat oleh para santri SMP AL Furqan MQ.
Ini menjadi salah satu bagian dari mimpi besar SMP Al Furqan MQ untuk berpartisipasi dalam peningkatan mutu pendidikan di kancah global.
Konteks global di sini bukan sekadar ucapan semata. Sebab, selain tuntutan dan ragam perkembangan dunia pendidikan, para santri juga mesti diaktifkan lewat gagasannya yang konstruktif dalam merespon gejala atau perubahan di lingkungannya maupun yang terjadi global.
Keseluruhan hal tersebut begitu penting. Karena, dengan gagasan yang berangkat dari masalah-masalah global, kekritisan para santri akan senantiasa terasah.
Sebagaimana dalam esai maupun kisah kisah sederhana yang telah ditulis para santri SMP Al Furqan MQ ini.
Dengan membaca dan menyelami kisah-kisah yang ditulis para santri SMP Al Furqan MQ ini, kita akan memahami bagaimana pemikiran dan solusi yang mereka tawarkan terhadap permasalahan yang ada.
Melalui tulisan ini pula, konsep saintifik dan naluri kritis para santri juga masuk dalam kategori kecerdasan ilmiah.
Sebab, para santri SMP Al Furqan MQ ini tidak hanya sekadar menulis dan menyaksikan fenomena-fenomena sosial di sekitarnya. Tetapi, juga ikut untuk memberikan analisa sekaligus solusinya.
Maka sekali lagi, ini adalah modal utama yang diperlukan dalam pembelajaran abad 21. Dimana siswa ataupun para santri aktif merespon dan ikut berperan dalam bentuk memberikan analisa, pemikiran, gagasan, dan solusi, terhadap permasalahan global.
Jika demikian, marwah sebagai santri sebagaimana yang sudah diwariskan oleh para alim ulama, kyai, guru, akan kita jaga dan teruskan.
Karena, dalam perjalanan dan sebagian besar pemikiran bangsa ini, sejak dahulu para santri telah menyumbangkan pemikirannya yang bahkan masih relevan hingga hari ini.
Oleh karenanya, mari kita rawat warisan ini bersama. Dengan mengapresiasi langkah-langkah dan mimpi besar santri SMP Al Furqan MQ untuk terus berkarya di kancah global lewat karya, prestasi, dan gagasannya.
*Tulisan ini merupakan pengantar dalam buku Santri Bicara Dunia Mendengar yang terbit 20 September 2025 lalu




